Ceritapendek motivasi kerja yang pertama adalah tentang seorang anak, sebut saja namanya Doni. Nah, mom kisah ini memiliki hikmah yang bisa diambil. Cerita motivasi kerja dan kesimpulannya adalah jangan pernah meremehkan impian orang lain, dan jangan pernah ragu untuk mewujudkan impian Anda. Cerita motivasi dari tukang bangunan.Ilustrasi membuat kesimpulan cerpen. Sumber UnsplashCerpen atau cerita pendek merupakan salah satu karya tulis atau karangan fiksi yang mengandung ide tertentu dalam setiap pengisahannya. Untuk dapat menemukan ide tersebut, maka seorang pembaca haruslah membaca keseluruhan cerita terlebih dulu kemudian menarik dasarnya, pengertian kesimpulan adalah rangkuman dari seluruh ide yang ada dalam sebuah cerita sepertihalnya cerpen. Seperti yang sudah disebutkan tadi, para pembaca tentu tidak bisa mengetahui apa kesimpulan dalam sebuah cerpen apabila ia belum membaca cerpen tersebut secara keseluruhan. Itu sebabnya, menurut keterangan dari Bidikan Jitu US SD, Tim Tentor Jitu 2015 38, kita haruslah membaca keseluruhan cerita pendek tersebut dari awal sampai akhir agar bisa mendapati Kesimpulan Cerpen dan Cara MembuatnyaSelain membaca keseluruhan cerita, cara membuat kesimpulan cerpen itu sendiri bisa juga dilakukan dengan menerapkan beberapa langkah agar proses penarikan kesimpulannya dapat lebih mudah dan tidak keliru. Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membuat kesimpulan cerita ialah sebagai berikutMembaca keseluruhan cerita dari awal hingga akhir dengan teliti dan cermat tanpa ada satu bagianpun yang terlewatMencatat informasi menarik yang kita temukan dalam setiap paragraf cerpenTentukan ide pokok dalam setiap paragrafTulis kembali dan padukan informasi penting atau menarik serta ide pokok dari setiap paragraf cerpenAmbil kesimpulan berdasarkan catatan-catatan penting tadiDengan menerapkan beberapa langkah tadi, para pembaca diharapkan dapat membuat serta menarik kesimpulan cerpen dengan mudah dan benar. Untuk bisa memahami cara membuat kesimpulan cerpen tadi, maka ada baiknya jika para pembaca mulai berlatih dengan menerapkan cara tersebut secara ulasan singkat tentang pengertian kesimpulan cerpen serta tata cara membuat kesimpulan cerpen yang perlu diketahui dan dipahami. Semoga ulasan singkat tadi dapat bermanfaat. Selamat belajar! HAI
Nah pada kehidupanmu yg lampau kamu terlahir dari seorang ayah yang suka metajen (sabung ayam) dan ibu seorang tante girang plus rentenir (lintah darat) yang membungakan uang dengan bunga mencekik. Sedangkan saat itu engkau adalah sorang polisi yg mestinya menegakkan keadilan, tetapi engkau hanya membiarkan saja mereka berkubang dengan dosa2
adalah Portal karier yang berisi berbagai jenis informasi pekerjaan dari berbagai perusahaan-perusahaan bonafit swasta / pemerintah, lembaga, kementerian dan lain-lain, yang ditujukan untuk masyarakat Indonesia yang sedang mencari [email protected]
Banyakkeperluan yang harus dipersiapkan, seperti seragam, buku dan biaya pendaftaran. Sedangkan ayah harus rutin berobat sekali sebulan. Akhirnya, mau tidak mau ibu harus bekerja lebih keras setiap harinya. Aku bahkan sempat berpikir untuk mengakhiri pendidikan formalku agar bisa membantu ibu dalam bekerja.
Ingin membuat cerpen motivasi singkat yang bisa meningkatkan semangat. Berikut contoh cerpen motivasi yang penuh makna! Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra yang selalu menarik untuk dibaca. Jenis cerita ini memiliki konflik ringan dan jumlah kata yang tak terlalu banyak. Selain itu, cerpen pun biasanya mengangkat topik soal kehidupan sehari-hari yang penuh makna, seperti halnya cerpen pengalaman pribadi, pendidikan, hingga motivasi. Nah, bagi Property People yang ingin membuat cerita untuk meningkatkan semangat, cerpen motivasi bisa dipilih. Yuk, simak beragam contoh cerpen singkat bermakna di bawah ini! 1. Contoh Cerpen Motivasi Belajar Seperti Masih Dalam Mimpi Rendi hidup hanya berdua dengan ibunya karena ayahnya sudah meninggal. Ibu Rendi hanya bekerja sebagai penjual kue keliling di sekitar rumahnya. Kehidupan Rendi memang pas-pasan, namun semangat belajarnya sangat tinggi. Setelah lulus SMA, Rendi sangat ingin belajar di perguruan tinggi. Namun melihat pekerjaan ibunya, tentu agak mustahil untuk lanjut ke universitas terbaik. Suatu hari, Rendi melihat selembaran tentang beasiswa. Jumlahnya sangat besar dan hanya bisa didapatkan jika lolos tes. Rendi sudah yakin bahwa tesnya pasti susah, persaingannya juga banyak. Namun ia tidak menyerah dan terus berusaha belajar. Rendi mengikuti ujian seleksi dan membuat essay beasiswa, kemudian lolos. Bahkan menjadi salah satu calon mahasiswa dengan nilai terbaik. Rendi sangat senang dan masih tidak percaya, serasa masih di dalam mimpi. 2. Cerita Pendek Motivasi Penuh Pesan Moral Buah Kebaikan Pada suatu hari terdapat rumah yang berada di tengah hutan. Rumah tersebut dihuni oleh ibu dan seorang anak kecil. Di waktu pagi, anak tersebut bermain di halaman rumah kemudian munculah seekor rusa. Rusa tersebut memiliki tanduk yang panjang. Rusa itu datang dengan mencoba memasukkan tanduknya ke baju sang anak kecil. Karena hal tersebut, anak kecil pun menjadi terangkat. Anak kecil itu kemudian menangis dan teriak memanggil ibunya. Ibu yang mendengar suara anaknya yang menangis pun datang dan melihat apa yang sedang terjadi di luar. Tidak disangka, rusa membawa anak kecil tersebut ke dalam hutan. Sang ibu sekuat tenaga mengejar rusa tersebut ke dalam hutan dan mengikuti arah rusa itu berlari. Sang ibu berhasil mengikuti rusa tersebut dan bahagia melihat anaknya kembali, kemudian mengambil anaknya dan pergi dari hutan belantara tersebut. Betapa terkejutnya saat sesampainya di rumah, ia melihat kondisi rumah yang sudah rusak akibat tertimpa pohon besar. Ibu ini kemudian mengingat jika dirinya pernah menyelamatkan anak rusa dari pemburu. 3. Contoh Cerpen Motivasi Hidup Tidak Semua Seberuntung Kita Malam minggu sehabis pulang dari rumah teman, ibu mengajakku ke pasar tradisional yang letaknya di perempatan. Keesokan harinya, sehabis mandi aku memanaskan motor dan mengisi bensin di warung sebelah sebelum menuju pasar, aku melihat ibu sudah bersiap-siap untuk berangkat. Sesampainya di pasar, sungguh tersentuh hatiku melihat seorang peminta-minta di samping tempat parkir, memegang sebuah buku bertuliskan “Belajar Menulis dan Membaca”. Sontak saja, air mataku mengalir perlahan menyaksikan kenyataan tersebut. Aku mulai menyadari betapa banyaknya orang-orang di luar sana yang tidak punya kesempatan bersekolah secara formal. Aku berinisiatif untuk memberikannya makanan serta beberapa buku pembelajaran, tanpa sepengetahuan ibu. Sembari menunggu ibu selesai belanja, aku bergegas membeli beberapa jenis makanan serta buku bahan bacaan untuk si peminta-minta tersebut. Di tengah obrolan dengan anak itu, aku melihat ibu sudah sampai di parkiran. Aku pun pamit dari anak tersebut dan dia benar-benar berterima kasih kepadaku. “Bu, udah lama…?” Tanyaku. “Belum. Kamu dari mana aja tadi…?” Tanya ibu penasaran. “Dari situ, Bu….” ucapku sambil menunjuk ke arah anak tersebut. “Aku membelikannya makanan dan buku. Aku sangat kasihan dengannya yang kurang beruntung baik dari segi ekonomi maupun pendidikan,” sambungku. “Bagus, akhirnya kamu menyadari bagaimana dunia ini menciptakan perbedaan, dan itulah yang harus selalu disyukuri setiap manusia.” tuntas ibu. 4. Cerpen Singkat Bermakna Fajar yang Hilang Sumber 5. Contoh Cerpen Motivasi Singkat Mengejar Pendidikan Sumber 6. Cerpen Singkat Motivasi Kutemukan Makna Hidup Sumber 7. Cerpen Singkat Bermakna Merawat Ibu Sejak Kecil Di daerah Ruzhou, Provinsi Henan, China, ada seorang anak perempuan berusia 3 tahun, bernama Qianqian. Dia harus merelakan masa kanak-kanaknya dikorbankan demi merawat ibunya yang lumpuh, akibat tabrak lari. Di saat anak-anak seusia dia menghabiskan banyak waktu untuk bermain, tapi dia tidak. Ibunya yang bernama Wang Huixian sudah tak bisa lagi berjalan. Melihat hal seperti ini, Wang Huixian selaku ibunya kerap kali menangis melihat putrinya. Di tengah kesusahan dan penderitaan anak dan ibu tersebut, beruntung sekali ada seseorang yang merekam, dan kemudian memostingnya ke media sosial. Kemudian banyak yang menggalang dana dan mengumpulkan donasi. Dana yang dihasilkan akhirnya dijadikan sebagai biaya operasi kelumpuhan ibu dari Qianqian. *** Itulah beberapa contoh cerpen motivasi yang bisa menjadi inspirasi. Cari tahu informasi menarik lainnya seputar gaya hidup hingga kabar properti hanya di Jangan lupa juga ikuti Google News kami agar tak ketinggalan berita terbaru, ya! Yuk, wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama karena kami selalu AdaBuatKamu.Sampahyang dikumpulkan masyarakat dapat ditukarkan dengan makanan yang disediakan. Kegiatan ini merupakan langkah kecil untuk membantu kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit DBD. 32+ Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif Beserta Pengertian, ciri-ciri, dan Syarat. Contoh dialog interaktif kick andy dan kesimpulannya; Pixabay
Dalam dunia kerja, bekerja dalam tim adalah hal yang sangat umum. Namun, seringkali masalah muncul ketika tim tidak bekerja secara efektif. Dalam cerita pendek motivasi kerja team ini, akan diceritakan tentang sekelompok tim yang berhasil melewati masalah dan mencapai kesuksesan. Ada sebuah tim yang terdiri dari lima orang yang bekerja di sebuah perusahaan IT. Mereka bekerja pada sebuah proyek yang sangat penting dan harus selesai dalam waktu dua bulan. Namun, setelah beberapa minggu bekerja, mereka menyadari bahwa proyek tersebut jauh lebih sulit dari yang mereka perkirakan. Mereka mulai merasa stres dan frustrasi, dan mulai saling menyalahkan satu sama lain. Hal ini menyebabkan lingkungan kerja yang tidak sehat dan proyek tersebut semakin terhambat. Setiap anggota tim merasa sulit untuk bekerja bersama dan mereka tidak dapat mengatasi masalah dengan baik. Namun, salah satu anggota tim, bernama Andi, memutuskan untuk mengambil inisiatif dan mengatur sebuah pertemuan tim. Dia menyadari bahwa tim ini tidak dapat mencapai tujuan mereka kecuali mereka bekerja bersama dengan efektif. Dalam pertemuan tersebut, Andi membuka diri dan mengakui bahwa dia juga merasa kesulitan dalam mengatasi masalah ini. Namun, dia mengusulkan untuk mencari solusi bersama-sama dan bekerja dengan lebih efektif. Mereka semua sepakat untuk melakukan beberapa hal untuk memperbaiki lingkungan kerja. Pertama-tama, mereka sepakat untuk saling mendukung dan tidak saling menyalahkan satu sama lain. Mereka juga sepakat untuk menyelesaikan tugas mereka secara teratur dan tidak menunda-nunda. Selain itu, mereka memutuskan untuk melakukan rapat harian singkat untuk mengatur tugas-tugas dan memperbaiki komunikasi di antara mereka. Ini membantu mereka untuk tetap fokus pada tujuan mereka dan memastikan bahwa mereka bekerja secara efektif. Dalam waktu singkat, lingkungan kerja tim tersebut membaik dan mereka mulai melihat kemajuan dalam proyek mereka. Setelah dua bulan, mereka berhasil menyelesaikan proyek dengan sukses dan mendapatkan pujian dari manajemen perusahaan. Cerita pendek motivasi kerja team ini menunjukkan bahwa bekerja dalam tim bisa sulit, tetapi dengan komunikasi yang baik dan kerja sama yang erat, masalah dapat diatasi dan tujuan dapat dicapai. Hal ini juga menunjukkan bahwa inisiatif dari satu orang bisa membuat perbedaan besar dalam sebuah tim. Jadi, jika Anda bekerja dalam tim dan merasa sulit untuk mencapai tujuan bersama, ingatlah bahwa komunikasi dan kerja sama yang erat dapat membuat perbedaan besar. Jangan takut untuk mengambil inisiatif dan mencari solusi bersama-sama, karena itu bisa menjadi kunci kesuksesan tim Anda. Baca juga Alasan dan penyebab mengapa hambatan dalam berusaha selalu ada.
Cerita motivasi – Hayat ini adalah sebuah siklus nan terus mengalir dan kadang kita menemukan bahwa kita kreatif diatas maupun dibawah. Pada sebuah keadaan yang lain kita inginkan, setiap individu tentunya membutuhkan semprot ki dorongan dan energi agar jiwa yang sedang gundah dan galau tersebut bisa meneruskan nasib dengan munjung usia. Daftar Isi Kumpulan Cerita Lecut Terbaik Kisahan Cambuk – Suara Dari Kejauhan Kisah Motivasi – Lompatan Belalang Cerita Pecut – Malaikat Penjaga Kisah Cambuk Kehidupan – Jalan Menghadap Sukses Cerita Pecut – Kijang Nan Tahu Membandingbanding Budi Cerita Senawat – Air Nan Pahit Cerita Inspirasi – Panca Menit Kembali Narasi Senawat – Seekor Limpa-Kura Cerita Motivasi – Cintai Semua Nyawa Kisahan Ki dorongan – Gelang-gelang Ajaib Cerita Cambuk Terbaru – Cangkir Yang Rupawan Cerita Lecut – Yang dipertuan dan Laba-Laba Cerita Senawat – Anak Kecil Penjual Rente Cerita Tembung – Sadar, Bergeraklah dan Menang Cerita Tembung Inspirasi – Dua Ekor Raja hutan Cerita Senawat Pendek – Bisikan Besar Cerita Motivasi Super – Buah pisang Yang Hilang Cerita Lecut bijak – Selimut Buat Keselamatan Cerita Motivasi – Belajar Berbunga Sebuah Kepompong Narasi Inspiratif – Berkelahi di Terowongan Cerita Ki dorongan Vitalitas – Kentang, Telur, dan Biji Kopi Kumpulan Narasi Motivasi Terbaik Berikut ini dibagikan kompilasi menarik cerita cambuk singkat yang bisa menjadi penyemangat untuk kamu. Kisahan motivasi ini berisi beragam pesan moral, pencerahan dan petunjuk untuk hayat serta dikemas dalam alur cerita yang menggandeng. Narasi Pecut – Suara Dari Kejauhan Sendiri bocah mengisi periode sempat dengan kegiatan menaiki bukit bersama ayahnya. Entah mengapa menginjak-tiba si bocah tersandung akar tanaman dan jatuh. “”Aduh!” Jeritannya memecah keheningan suasana rangkaian gunung. Si bocah amat tersentak ketika mendengar suara dikejauhan menirukan teriakannya persis sebabat, “”Aduhh!”” Sumber akar anak-anak, dia berteriak lagi, “”Hei, boleh jadi kamu?”” Dan jawaban nan terdengar yakni “”Hei, siapa kamu?”” Lantaran kesal mencerna suaranya ditirukan, si momongan berseru “Pengecut kamu!” Kembali-pun ia terkejut detik celaan berusul sana membalasnya dengan umpatan serupa. Beliau bertanya kepada sang ayah, “segala nan terjadi?” Dengan mumbung kearifan, sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan” lelaki itu berkata keras, “”Saya kagum padamu!”” suara dikejauhan menjawab, ““Saya kagum padamu!”” Pula sang ayah berteriak “”Engkau si kampiun!”” Dan celaan itu kembali menjawab, ““Kamu sang juara!”” Sang bocah sangat keheranan, supaya demikian dia tetap enggak memaklumi. Silam sang ayah menjelaskan, “Suara miring itu adalah GEMA, belaka sepatutnya ada itulah KEHIDUPAN”. “Nyawa mengasihkan umpan mengsol atas semua ucapan dan tidakanmu, nak”, jelas si ayah. “Dengan kata lain, kehidupan kita merupakan sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila sira mau banyak mendapatkan sering didunia ini, ya ciptakanlah sering didalam hatimu. Bila dia menginginkan tim kerjamu punya kemampuan janjang, ya tingkatkanlah kemampuan didalam dirimu. Hidup akan memasrahkan kembali segala sesuatu nan telah kau berikan padanya. Bangun anakku, hidup bukan sebuah kebetulan, doang sebuah cerminan dari dirimu sendiri”, ucap si ayah… Cerita Cemeti – Lonjak Walang Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar pecah peti yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di pelawatan ia berpatut seekor walang tak. Tetapi ia kedahsyatan kenapa walang itu boleh melompat kian tingkatan dan lebih lanjut darinya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan menanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tangga dan lebih jauh, padahal kita bukan jauh berlainan dariusiaataupun buram fisik?” Belalang itupun menjawabnya, “Dimanakah kau sejauh ini tinggal? Karena semua belalang yang usia dialam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku bakal”. Saat itu si walang plonco tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang selama ini menciptakan menjadikan lompatannya tidak sejauh dan setinggi walang tidak yang semangat di alam netral. Kadang-kadang kita sebagai manusia minus pulang ingatan pernah juga mengalami hal yang selevel dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, congor padanan, atau pendapat tetangga, seolah mewujudkan kita terkurung n domestik kotak semu yang membatasi semua fungsi kita. Lebih sering kita mempercayai bau kencur-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa interelasi nanang benarkah anda separah itu? Lebih lagi bertambah buruk juga, kita bertambah melembarkan untuk mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri. Tidakkah anda koalisi memperdebatkan kepada hati nurani bahwa sira bisa “nocat bertambah strata dan lebih lanjut” sekiranya anda ingin menyingkirkan “kotak” itu? Tidakkah kamu ingin membebaskan diri agar dia bisa mencapai sesuatu yang selama ini anda anggap diluar batas kemampuan anda? Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan bagi berjuang, tidak saja menyerah begitu sekadar pada apa yang kita alami. Karena itu n partner, teruslah berusaha menyentuh apapun nan anda cak hendak capai. Sakit memang, payah memang, sahaja bila beliau mutakadim sampai kepuncak, semua pengorbanan itu karuan terbayar. Kehidupan engkau akan lebih baik kalau hidup dengan cara nasib sortiran engkau. Bukan mandu hidup yang seperti mereka pilihkan untuk anda… Cerita Cemeti – Malaikat Penjaga Suatu hari ada seorang bayi nan akan dilahirkan ke dunia. Sang bayi menyoal kepada Yang mahakuasa “Para Malaikat mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tapi bagaimana kaidah saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah?” Tuhan menjawab “Saya telah memintal satu malaikat untukmu, anda akan menjaga dan mengasihimu.” Sang kanak-kanak anyir berucap “Tapi disini..,di surga…..yang saya lakukan hanya bernyanyi dan tertawa. Ini sudah patut bagi saya cak bagi berbahagia.” Sang pencipta menjawab lagi “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu saban hari dan kamu akan merasakan kemesraan cintanya dan menjadi lebih bahagia.” Sang bayi menyoal pun, “Dan bagaimana saya bisa memafhumi momen khalayak-manusia bersuara kepadaku, saya bukan mengerti bahasa mereka?” Tuhan menjawab “Malaikatmu akan bersuara kepadamu dengan bahasa nan paling indah yang kekeluargaan kamu dengar; dan penuh keluasan pikiran dan perasaan kamu akan mengajarkan bagaimana dia berujar.” “Saya mendengar di marcapada banyak orang jahat, siapa nan akan melindungi saya?” “Malaikatmu akan melindungimu,walaupun kejadian itu mengancam jiwanya.” “Karuan saya akan merasa terharu karena tidak melihatMu lagi.” “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan kepadamu bagaimana kau bisa juga kepadaKu, meskipun sesungguhnya aku demap berada disisimu.” Momen itu surga begitu tenangnya sehingga suara pecah bumi bisa terdengar, dan sang anak menyoal perlahan kepada Sang pencipta, “Halikuljabbar……jika saya harus berangkat sekarang, bisakah Engkau memberitahu aku logo malaikat tersebut?” Jawab Yang mahakuasa, “Kamu akan memanggil malaikatmu….. IBU…” Seorang anak muda berbicara dengan gurunya. Ia bertanya, “Guru, bisakah engkau tunjukkan dimana jalan merentang sukses ?” “Uhm…..,” Sang guru terdiam sejenak. Tanpa menitahkan sepatah kata, si temperatur menunjuk ke jihat sebuah urut-urutan. Anak muda itu segera berlari menyusuri urut-urutan yang ditunjukkan sang suhu. Ia tak mau membuang-buang perian pun bakal meraih keberhasilan. Setelah bilang saat melangkah menginjak-tiba ia berseru, “Ha! Ini jalan buntu!” Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok osean yang menghampari jalan. Engkau tertuju kebingungan, “Siapa aku pelecok mengerti intensi sang master.” Kembali, Momongan muda itu meliut menemui sang guru bakal bertanya sekali pun, “Hawa, yang manakah jalan menentang sukses.” Sang suhu tetap menunjuk ke arah yang sama. Anak remaja itu pun bepergian ke arah itu lagi. Doang nan ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menghampari. Dia berpikir, ini pasti hanya gurau. Dan anak muda itupun merasa dipermainkan. Emosi dan dengan penuh amarah engkau menemui sang guru, “Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui yakni sebuah urut-urutan buntu. Aku tanyakan sekali pula padamu, yang manakah perkembangan mendekati sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari tetapi, bicaralah!” Sang hawa kesudahannya berbicara, “Di situlah jalan menuju sukses. Hanya sejumlah langkah namun di balik tembok itu.” Siapa bilang tembok adalah tujuan akhir? Cerita Motivasi – Menjangan Nan Tahu Membalas Budi Gemercik anak sungai nan berada dihutan bergerak melangkaui pepohonan bawah tangan yang indah yang menambah keindahan sebuah rumah kecil disana. Matahari bersinar dengan terangnya di awan. Tiba-tiba, seekor kijang berlari menuju pelataran rumah itu dimana seorang anak menengah bermain. Rusa tersebut kemudian mengaitkan baju anak tersebut dengan tanduknya. Hal ini menyebabkan anak asuh tersebut habis kengerian sehingga sira menjerit sekuat-kuatnya dan menyebabkan ibunya berlari keluar untuk melihat apa yang madya terjadi. Ibunya keluar tepat pada saat sira melihat seekor rusa berlari menuju gunung dengan membawa anaknya tercinta. Karuan saja ibu anak tersebut lalu kedahsyatan. Sira berlari mengejar rusa tersebut dan tidak lama kemudian dia menemukan anaknya duduk diatas jukut dalam keadaan selamat. Melihat ibunya datang, momongan itu sangat bahagia dan menjulurkan tangannya kepada ibunya. Sang ibu kemudian menggendongnya. Dia merasa sangat bahagia sehingga tidak terasa air matanya berputar. Dengan cepat sang ibu berkiblat flat mereka bersama anaknya yang tercinta. Saat hampir tiba, ia berhenti, terperangah menyibuk apa yang disaksikannya. Sebuah tanaman raksasa dibelakang rumah mereka rubuh dan merayapi apartemen mereka pada saat ia sedang mengejar rusa nan membawa anaknya tersebut. Seluruh rumah tersebut rata dengan lahan karena tindihan pohon yang maha berat tersebut. Langit-langit rumah mereka hancur andai tepung. Ayam aduan peliharaan mereka beserta anjing mereka lengang. Seandainya saja beliau dan anaknya berpunya dirumah tersebut… Jika saja… Lewat ibu anak tersebut teringat hal setahun yang suntuk pada suatu waktu seekor rusa melarikan diri terbit sendiri pemburu yang hendak menembaknya dan menuju rumah mereka. Sira merasa silam kasihan melihat rusa nan ketakutan tersebut, lalu ditutupinya rusa tersebut dengan sejumlah helai karet. Ketika pemburu tersebut berangkat disana, ia tak menemukan rusa tersebut. Dipikirnya bahwa rusa tersebut telah menyingkir melewati pintu pinggul kondominium tersebut. Dia kemudian meninggalkan. Sesudah pemburu tersebut menyingkir jauh, ibu anak asuh tersebut kemudian membuka kain penutup rusa tersebut dan membiarkannya pergi menuju jenggala. Rusa tersebut seakan-akan mengerti bahwa beliau telah diselamatkan oleh wanita tersebut, karena ketika menyingkir anda tak henti-hentinya memalingkan mukanya kepada wanita tersebut seakan-akan hendak berterima kasih. Ibu anak tersebut tidak aliansi menyangka bahwa rusa tersebut bisa memahfuzkan kebaikannya. Kijang itu entah bagaimana mengetahui bahwa pokok kayu besar tersebut akan runtuh menjangkiti mereka sehingga engkau nomplok sekali lagi untuk menyelamatkan mereka. Ketika ibu tersebut memahfuzkan kejadian tersebut, kamu berkata, “Menyelamatkan arwah anak adam enggak adalah sebagai halnya menyelamatkan diri kita sendiri”. Sumber The Deer That Save Its Rescue Cerita Tembung – Air Nan Pahit Terserah koteng tua bijak didatangi koteng pemuda yang sedang menghadapi masalah. Sonder membuang waktu pemuda itu berbarengan menceritakan semua masalahnya. Pak jompo bijak hanya mendengar dgn seksama, lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak akil balig itu cekut segelas air. Ditaburkanlah tepung ki getir itu ke dlm gelas & diaduk perlahan, ”Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya?” Tutur pak tua “Ki getir sekali…..” Jawab bujang itu. Pak tua itu tersenyum, mengajak jejaka itu utk bepergian ke tepi danau di belakang rumahnya. Mereka bepergian berapatan & hasilnya sampailah mereka berdua ke tepi danau yg tenang itu. Setiba disana, pak tua itu juga menaburkan serbuk ki getir ke situ itu dan dgn sepotong kayu ia mengaduknya, “Coba ambir air berusul tasik itu & minumlah” Saat si jejaka mereguk air itu, pak tua bertanya lag, “Bagaimana rasanya…?” “Sehat….” sahut si cowok…. ” Apakah kamu merasakan pahit di dlm air itu?” Pertanyaan sampul renta itu ” Tidak….” Sahut pemuda itu. Pak tua itu tertawa sewaktu berfirman “Momongan remaja…” Dengarkan baik2, pahitnya spirit sama sperti segenggam serbuk ki getir ini, tak lebih bukan adv minim. Besaran dan rasa pahitnya lagi sama & mmg akan tetap ekuivalen. Tapi “Bangun..” kedukaan yg kita rasakan sangat tersangkut dari gelanggang yg kita miliki. * Makara ketika kita merasakan kepahitan & kegagalan dlm hidup, hanya cak semau satu yg kita dapat untuk “Luaskan & perbesar produktivitas hatimu utk menampung setiap kepahitan itu” Lever kita adalah wadah itu. Jgn jadikan hati kita seperti beling, tapi buatlah lever kita seperti danau yg besar & kaya menampung setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kebugaran dan kedamaian. Cerita Inspirasi – Panca Menit Pula Ada seorang nini yg duduk di erat sendiri lanang. Mereka menengah mengamati anak dan cucunya bertindak di taman kota. “Lihatlah, cewek kecil yg berbaju kuning itu cucuku,” kata si nenek sekalian menunjuk ke arah nona kecil yg semenjana bermain ayunan. “Waduh cantik sekali cucu kamu,” jawab lanang itu. “Anda lihat momongan laki-laki yg semenjana bermain pasir mengenakan jaket bercelup cokelat? Anda anakku,” ujar pria itu. Sedarun memandangi jam tangannya, pria itu memanggil anaknya dan menyuruhnya lakukan segera pulang. “Ayah, beri aku waktu lima menit lagi ya. Aku belum puas berlaku,” kata anaknya dengan muka memelas. “Baiklah, lima menit pun,” jawabnya. Sang anak juga berlaku ramal dengan riangnya. Lima menit kemudian, maskulin itu samar muka dan menyapa anaknya lagi, “Nak, ayo pulang, sudah lima menit berpulang.” Kembali-lagi anaknya memohon, “Ayah, lima menit lagi ya. Kan hanya panca menit sekadar. Boleh ya, ayah.” Pria itu tetapi menggangguk menyetujui tuntutan anaknya. “Wah, anda ternyata seorang ayah yg panjang hati ya,” pengenalan nenek itu. Maskulin itupun terseyum kecil lalu menjawab, “Anak sulungku terbunuh maka dari itu juru mudi yg ugal-ugalan saat sedang bertindak di taman. Aku bukan rangkaian mempunyai periode yg layak untuk menemainya bermain. Cak bagi sekarang ini, aku akan memberikan seluruh waktuku yg ada untuk anakku meskipun hanya lima menit lagi. Aku tidak mau mengulangi kesalahan yg ekuivalen. Mungkin bagi anakku, dia mendapat bonus waktu lima menit untuk bermain batu halus, bermain ayunan dan berlaku yg lainnya. Sementara itu sepatutnya ada akulah yg mendapat waktu tambahan untuk bisa terus melihatnya bermain, menikmati kebersamaan dan mengintai canda tawanya.” Kehidupan ini bukanlah suatu sayembara. Spirit adalah tentang membuat proporsi prioritas. Hak istimewa apa yg kita miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yg kita kasihi, lima menit sahaja dari perian yg kita miliki dan kita pastilah tidak akan menyesal selamanya. Cerita Motivasi – Seekor Kambar-Kura Seorang nenek sedang berjalan-jalan bertepatan meruntun cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan seekor lelabi. Anak asuh itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Lelabi itu segera menggandeng kakinya dan kepalanya masuk dibawah tempurungnya. Si momongan mengepas membukanya secara paksa. “Cara demikian tak akan berhasil, nak!” pengenalan nenek. “Saya akan coba mengajarimu.” Mereka pulang. Sang nenek mencoba meletakkan kura-kura didekat keran. Bilang menit kemudian kura-kambar itu mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi tekor. Beliau mulai merangkak mengalir menumpu si anak asuh. “Janganlah mencoba memaksa melakukan segala apa sesuatu, nak!”, nasehat nenek. “Berilah keakuran dan keramahan, sira akan menanggapinya.” Ingatlah selalu nasehat nini diatas bila sira merasa berangkat dijauhi oleh teman, inai atau malar-malar isteri dia! Cerita Motivasi – Cintai Semua Umur “Apakah dia merasa lebih baik hari ini?”” tanya Fan. Ia luang istrinya menderita TBC, dan enggak mudah bikin disembuhkan, tetapi dia menjaganya dengan lembut dan seberinda hati. “Terima….kasih..atas…perhatianmu,” istrinya bertutur mengap-mengap, dengan mimik sangat kesakitan. Fan meminta dokter terbaik di Chingk’ou, Chen Shihying untuk mengobati istrinya. Dokter Chen menanyai istrinya dengan hati-hati dan menyuruh Fan bakal menunggu. “Ada satu cara buat mengobatinya, karena dia cukup parah,” Kata dokter tersebut. “Ambil seratus atasan burung pipit, dan buat mereka menjadi pelamar sesuai siasat ini. Kemudian pada masa ketiga dan ketujuh bersantap biang keladi ceceh pipit tersebut. Itu adalah caranya. Ini merupakan rahasia turun-temurun bermula nenek moyangku, dan tidak perikatan gagal. Namun ingat, kamu harus mempunyai seratus burung pipit. Kamu terlebih tak bisa kekurangan satu pun.” Fan ingin sekali menolong istrinya, sehingga dia berbarengan pergi membeli seratus burung pipit. Titit-pelir itu berhimpitan dalam satu sangkar yang besar. Mereka menciap-mencicit dan berlompatan sangat memilukan, sebab tempatnya terlalu sempit bagi mereka untuk menikmati diri mereka koteng. Lebih lagi bisa jadi mereka adv pernah kalau mereka akan dibunuh. ““Apa yang kau lakukan plong burung-burung tersebut?”” pertanyaan Nyonya Fan. ““Ini adalah sentral solo dokter Chen! Kita akan membuat mereka menjadi obat dan ia akan segera sembuh,”” suaminya dengan gembira menjawab. ““Tidak, jangan cak bagi itu!” Nyonya Fan duduk di atas ranjangnya. “Sira tidak boleh mengambil seratus atma bakal menyelamatkan satu roh saya! Saya bertambah baik lengang ketimbang membiarkan kamu membunuh semua burung pipit itu untukku!”” Fan tidak senggang barang apa yang harus ia bakal. ““Sekiranya sira tekun mencintai saya,”” istrinya melanjutkan, “”Lakukan sesuai permintaan saya. Urai sangkarnya dan lempar semua burung pipit itu pergi. Lalu takdirnya saya mati, maka saya akan meninggal dengan tentram.”” Barang apa yang dapat Fan lakukan? Fan mengambil sangkar itu dan dia bawa ke hutan kemudian beliau membebaskan semua seratus burung pipit itu. Mereka terbang ke dalam semak-semak dan pohon-pohon dan mericau serta berciap-mencicit. Mereka terbantah dan berucap seperti amat senang karena adil. Dalam bilang hari, Nyonya Fan dapat bangun dari pembaringan lagi, walaupun dia lain minum perunding apa pun. Antiwirawan-antagonis dan saudara-saudaranya berdatangan buat menyelamatinya karena kesembuhannya yang cepat dan relatif singkat semenjak komplikasi yang mengerikan itu. Semuanya sangat suka. Perian berikutnya, keluarga Fan asian bayi laki-laki. Dia amat sehat dan lucu, tetapi nan cura merupakan di setiap lengannya terwalak sebuah segel lahir berbentuk sebagaimana zakar pipit. Disadur dari anak kunci “Mencintai Kehidupan” Cerita Motivasi – Cincin Ajaib Seorang bapak tua yang memiliki 3 orang putra, sedang berpendar. Ia merasa punya sebuah cincin yang dianggapnya bertuah karena sejak digunakan bosor makan membawa keberuntungan & kesuksesan bagi dirinya. Gelang-gelang itu rencananya ingin diwariskan kepada riuk satu anaknya, tapi dia khawatir anak yg lain akan mrasa iri. Laksana solusi, engkau pergi ke tukang ring & takhlik 2 cincin yang selevel sebagai halnya gelang-gelang ajaib miliknya. Keesokan harinya, ia memanggil ketiga putranya, lampau berkata, “Anak2ku, gelang-gelang ini sama baiknya, kali yg memakainya maka dia akan beruntung”. Tak lama berselang, si bapak tua lontok itu meninggal dunia. Seiring berjalannya waktu, ketiga putranya tahu bahwa hanya suatu cincin nan nirmala. Mereka lalu pergi ke seorang hakim yang bijaksana bikin mencari tahu mana ring yang asli & meminta kronologi keluar dan validasi. Setelah merenung & berpikir, hakim bijaksana itu berkata “Aku enggak dapat menolong kalian, tapi aku tahu sebuah cara utk memastikan cincin yg sejati.” Pakailah gelang-gelang kalian masing2.. Kalian nan hrs membuktikan bahwa gelang-gelang kalian asli, yaitu dengan main-main & bekerja dengan baik sehingga kalian menjadi orang yang berbahagia”. Ketiganya bertekad cak bagi membuktikan cincin mrk yg asli & bertuah. Mereka berusaha membuktikan puas diri sendiri bahwa keberuntungan & kejayaan mrk adalah karena cincin ajaib sejati pemberian bapak mereka. Setelah bilang tahun berlalu, sukses demi sukses mereka raih bersama. Kesudahannya merekapun sadar & mengerti bahwa lain cincin yang takhlik mereka sukses, melainkan karena mereka sendiri. Enggak sesuatu di luar diri Ia yg mewujudkan Anda sukses atau beruntung. Bukan cincin Engkau, busana Anda, atau apapun yg Anda kenakan. Semata-mata yg menentukan keberhasilan yakni keuletan, Puji-pujian, bersyukur,dan Usaha diri Anda sendiri. Cerita Pecut Terbaru – Cangkir Nan Elok Sepasang poyang dan nenek meninggalkan berbelanja di sebuah toko souvenir bagi berburu hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka melekat kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu”, kata sang nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang koalisi aku lihat”, ujar si kakek. Detik mereka merentang cangkir itu, tiba-berangkat cangkir yang dimaksud itu berbicara, “Terimakasih kerjakan perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidaklah elok. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat nan lain berguna. Namun satu hari ada sendiri pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah sepeda bersirkulasi.” “Kemudian ia mulai mengaduk-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Teriakku, tetapi anak adam itu berkata, Belum!, adv amat anda start menyodokku dan meninjuku iteratif-ulang”. “Stop! Stop! Teriakku pun. Tapi anak adam ini masih tetapi meninjuku, tanpa menggubris teriakanku. Bahkan lebih parah lagi dia memasukkan aku ke dalam perapian.” “Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Sepan! Teriakku lagi. Tapi bani adam ini kembali menyahut, Belum!” Akhirnya, ia menyanggang aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai hambar. Aku pikir selesailah penderitaanku. Tapi, ternyata belum. Setelah tawar rasa, dia memasrahkan aku ke seorang wanita taruna dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak. Wanita itu berkata, “Belum!”. Lalu engkau memberika aku kepada seorang pria dan ian menjaringkan aku ke perbaraan nan lebih panas berpokok sebelumnya. “Bantu! Bantu! Hentikan penganiayaan ini”, sambil menangis aku berteriak sehebat-hebatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Dia terus membakarku. Setelah sreg menyiksaku’ kini dibiarkannya diriku menjadi dingin. Setelah bersusila-benar campah, seorang wanita mengangkat dan menempatkanku didekat kaca. Aku melihat diriku dan aku terkejut sekali. Dekatdekat aku tidak beriktikad, karena dihadapanku telah meleleh sebuah cangkir nan begitu cantik. Semua penderitaan dan kesakitanku yang lalu menjadi pupus tatkala aku mengintai diriku masa ini ini. Seperti itulah Sang pencipta membentuk kita. Ibarat sebuah cangkir yang cantik. Pada momen Yang mahakuasa membentuk kita mengarungi hidup ini, tidaklah menyenangkan, sakit, munjung penderitaan, dan banyak air mata. Semata-mata inilah satu-satunya prinsip Tuhan kerjakan menidakkan kita meski menjadi cantik dan memancarkan ketinggian-Nya. Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila anda jatuh kedalam beraneka ragam cobaan, sebab anda tahu bahwa eksamen terhadap kita menghasilkan kekuatan. Biarkanlah ketekunan itu memperoleh biji kemaluan yang matang supaya anda menjadi sempurna dan utuh, tak invalid suatu apapun. Apabila anda semenjana menghadapi testing semangat, jangan bermasam muka. Karena Dia sedang membentuk anda. Proses pembentukannya memang menyakitkan dan membuat penderitaan. Namun, percayalah, setelah semua proses itu selesai, kamu akan mematamatai betapa cantiknya Tuhan menghasilkan anda. Cerita Cemeti – Raja dan Laba-Laba Dahulu kala di area Skonlandia, ada seorang sultan bernama Bruce. Dia telah enam kali memimpin pasukannya berorientasi medan perang mengganjar sang penyerbu dari England , cuma selama enam siapa pertampikan itu, pasukannya majuh babak belur dihajar oleh musuh, setakat terdesak mengalami kekalahan dan melarikan diri ke wana. Akhirnya, sira sendiri lagi bersembunyi di sebuah gubuk kosong di internal jenggala belantara. Suatu masa, hujan abu turun dengan derasnya, air hujan menerobos berasal atap kondominium nan bocor mengenai wajah Bruce, sehingga dia terbangun dari tidurnya. Sesaat beliau merenungi nasibnya yang malang karena tidak dapat mengecundang musuh, walaupun dia telah mengerahkan segala pusat upaya. Semakin engkau ki memenungkan kejadian ini, hatinya semakin pedih dan hampir putus asa. Pron bila itu, mata Bruce menatap ke atas balok kayu yang melintang diatas kepalanya, disana cak semau seekor laba-laba medium merajut sarangnya. Beliau dengan seksama memperhatikan gerak gerik laba-laba tersebut, dihitungnya kampanye si laba-laba yang telah enam kali berleret-leret berusaha sekuat tenaga menyedang mengaitkan salah satu ujung benang ke balok kayu yang berada di seberangnya, namun akhirnya gagal lagi. “Alangkah kasihan makhluk kecil ini.” kata Bruce, “Seharusnya kau menyerah belaka!” Sahaja, bukan main diluar dugaan Bruce, walaupun mutakadim enam boleh jadi si laba-laba gagal mengaitkan ujung benangnya, dia enggak lantas abtar asa dan berhenti berusaha, dia coba lagi cak bagi yang ke tujuh kalinya, dan barangkali ini dia berdampak. Meluluk ini semua, Bruce sungguh merasa kagum dan lalai pada spirit yang menimpa dirinya. Bruce akhirnya ngeri dan menghela napas panjang, lalu dengan lantang engkau berteriak “Aku lagi akan bertempur lagi untuk yang ketujuh kalinya!” Bruce risikonya sungguh-sungguh mendapatkan semangatnya pula, ia lekas mengumpulkan dan melatih lagi serpihan pasukannya, lalu menata strategi dan menggempur sekali lagi pertahanan musuh, dengan susah capek dan perkelahian nan bukan kenal menyerah, akhirnya Bruce berbuah mengusir angkatan musuh dan merebut juga tanah airnya. Cerita Cambuk – Anak Kecil Penjual Anakan Di sebuah pusat perbelanjaan cak semau seorang anak gadis katai yang menjual bunga mawar kepada anak adam-turunan yang silam. Momongan itu formal berjualan di sana berpangkal siang hari hingga petang. Suatu siang ketika melalui pusat bazar, anak kecil itu mendekatiku. Om kepingin beli bunga ros, Om? Bisa buat candik alias pacarnya Om, murah kok lima ribu aja.’ introduksi anak itu. Kutolak dengan lumat tawaran itu karena aku tergesa-gesa. Adv pernah kulihat di keranjang anak asuh itu masih tersisa sekeliling dua puluh tangkai ros. Sore harinya aku lewat pusat perbelanjaan itu lagi dan meluluk si momongan kecil masih menawarkan bunganya. Beliau menawarkan bunga lagi padaku, tampaknya lupa siang tadi telah menawarkan rente. Kutengok keranjangnya masih sekitar catur belas tangkai ros. Aku iba dengannya tapi karena aku masih memiliki urusan dan tidak membutuhkan bunga, kutolak dengan halus sangat kuberi anak itu selembar uang lima ribu. Anak itu mengambil uangku lalu memberikannya pada koteng pengemis di dekat sana. Kutanya anak itu, Kenapa uangnya dikasih ke pengemis? Adik nolak kas dapur?’ Anak itu menjawab, Saya ke sini karena disuruh ibu jualan, yang ke sini lakukan harap-minta pengemis itu. Om riuk hidayah makanan.’ Narasi Motivasi – Bangun, Bergeraklah dan Menang Suara letusan peluru dari sebuah pistol, tanda pertandingan dimulaipun terdengar. Tahun ini adalah musim pertandingan para kucing tupai memperebutkan sebuah piala wortel terbesar dan terlezat di kota kelinci. Sebuah radas peledak kecil mepet di pinggang setiap pemain. Itu merupakan bandar waktu, nan akan letup bilamana waktu yang diberikan kepada setiap pemain sudah lalu terlampau. Hmm..tekun pertandingan yang penuh resiko. Little rabitpun ikut dalam pertandingan itu. Dia terlihat berlari begitu munjung semangat. Sekali-sekali dia melirik ke sisi penonton. Weh…banyak sekali kelinci yang datang. Terserah yang berteriak membagi dia kehidupan, ada yang mengejeknya, dan berusaha mencelakakan semangatnya.”Aku pasti memenangi” katanya. Tapi seketika “Ups… segala apa ini ?” Oh..ternyata dia jatuh di intern sebuah lubang jebakan nan dalam. Ia sangat dia mendengar celaan “Silakan little rabit, bangunlah anda harus terus berlari” “Suara miring apa itu ?” Oh ternyata itu ialah kritik sahabatnya.” Terima kasih sobat,aku akan terus berlari” katanya tanah lapang. Diapun bangun, dan berlari lagi. Tapi tak sejumlah lama kemudian…Ups..dia jatuh lagi ke sebuah lubang nan lebih intern juga. Beliau melirik ke bom waktunya. Oh.. masih ada hari untukku. Tapi…dilihatnya peserta-siswa lomba yang lain telah mendahuluinya. “Apakah aku akan menang? Ataukah semuanya telah prodeo untuk diteruskan ?” “Ayo..little rabbit, jangan berhenti karena jerat itu. Kau harus menjuarai !” Oh..suara miring itu juga. Dia pun kambuh dan menyinambungkan perlombaan. Tapi kerjakan yang ketiga kalinya, dia turun, dan kali ini, beliau sungguh-sungguh putus asa. Didengarnya insan-manusia mulai mentertawakan ia. “Wah..benar-benar kucing tupai yang bodoh !” perkenalan awal mereka. Diapun menangis, menyalahkan diri seorang,”Tidak..aku tidak bisa sekali lagi..aku telah kalah dan bom waktu di pinggangku ini pasti akan meletuskan tubuhku dan..oh sahabatku, apakah beliau kembali sudah memencilkan meninggalkan aku, apakah ia lagi ikut mengejekku seperti yang lainnya karena kebodohanku ?”. Tapi menginjak-tiba, “Hai little rabbit, aku masih di sini !!. Yuk cepat bangun, aku telah menunggu untuk memberimu selamat atas kemenanganmu. Kau harus ulung. Kumat, terus maju, dan menanglah. Jangan biarkan dirimu tertipu sekali lagi oleh perkembangan-jalan bertembuk ini. Ini jebakan nan harus kau lewati” “Ya…kau yang dinamakan perlombaan. Masalahnya tidak pada gorong-gorong-gua jelek itu, tapi masalahnya ada pada kita sendiri. Aku harus melaluinya. Terima kasih sahabatku.” Nah..kali ini little rabbit melangkah dengan penuh hati-hati. Dia berlari secepat mungkin sewaktu berhati-hati dengan lubang-terowongan jebakan itu. Dia berlari…terus berlari..melangkahi yang lainnya..dan.. yes.. diapun memenangkan pertandingan itu. Serentak memegang trofi wortel yang besar, sira bersuara “Nasib ini yakni sebuah perlombaan, dengan banyak sekali jebakan di dalamnya. Dan pron bila kau turun, tak perduli lakukan yang ke berapa kalinya, Dia harus bangkit, berlari terus, dan menangkan perlombaanmu.” Narasi Motivasi Inspirasi – Dua Ekor Raja hutan Suatu sore di tengah telaga, tertentang dua insan nan sedang memepas. Tampaknya, cak semau ayah dan anak yang sedang menghabiskan waktu mereka disana. Dengan perahu kecil, keduanya sibuk mengatak joran dan umpan. Air tasik bergoyang perlahan, takhlik riak-riak air. Gelombangnya mengalun menuju tepian, mengaras sayap-sayap angsa yang madya berjalan beriringan. Suasana begi tu tenang, sebatas terdengar sebuah interlokusi. “Ayah.” “Hmm..ya..” Sang ayah menjawab pelan. Matanya tetap terarah pada ujung kailnya nan terjulur. “Beberapa malam ini,” sebut si anak, “Aku berangan-angan aneh. Dalam mimpiku, suka-suka dua ekor singa nan tampak madya bertinju intern hatiku. Persneling-persneling mereka, tampak runcing dan tajam. Keduanya sibuk mencakar dan menggeram, seperti saling cak hendak menerkam. Mereka tampak ingin saling menjatuhkan.” Anak muda ini terkelu sesaat. Silam, menginjak menyinambungkan cerita, “Raja hutan yang mula-mula, terlihat baik dan tenang. Geraknya perlahan namun pasti. Badannya pun kokoh dan bulunya teratur. Walaupun suaranya gentur, tapi terdengar meragamkan buatku.” Ayah menginjak menolehkan pembesar, dan meletakkan pancingnya di pinggir haluan. “Tapi, Ayah, raja hutan yang satu lagi terlihat berpuaka buatku. Geraknya tak beraturan, sibuk menerjang kesana-kemari. Punggungnya lagi kumuh, dan bulu yang koyak. Suaranya parau dan menyakitkan.” “Aku mangut, apakah maksud berasal mimpi ini. Apakah singa-singa itu yaitu gambaran bermula sifat-aturan baik dan buruk nan aku n kepunyaan? Habis, singa yang mana nan akan memenangkan pertarungan itu, karena sepertinya mereka sekufu-sama kuat?” Melihat anaknya yang bau kencur beranjak dewasa itu mangut, si Ayah mulai angkat bicara. Dipegangnya punggung pemuda gagah di depannya. Sambil tersenyum, ayah bertutur, “Pemenangnya merupakan, yang minimum sering kamu beri bersantap.” Ayah kembali mesem, dan mengambil pancingnya. Sangat, dengan satu hentakan abadi, di lontarkannya ujung mata pancing itu ke perdua telaga. Tercipta juga pusaran-ulakan air nan terbantah membesar. Gelombang riak itu kembali menerpa sayap-sayap bebek ceria di marginal tasik. Begitulah. Setiap diri kita, punya dua ekor “raja rimba” yang selalu bersaing. Keduanya, memang camar saling menjatuhkan. Mereka berusaha bagi menjadi atasan bagi yang lainnya. Perdurhakaan diantara mereka, enggak rangkaian tuntas, karena bisa jadi sering terjadi pergantian pemenang bagi keduanya. Kalah-menang, dalam persaingan variasi ini, layaknya alat penglihatan koin yang selalu berubahubah. Dan kita sering dibuat bingung, sebab kedua maslahat baik-buruk ini terpandang setara kuatnya. Tapi, siapakah pemenangnya detik ini dalam diri Beliau? Singa yang kokoh, dengan bulu-surai yang teratur, dan gerakan yang mantap serta pasti, ataukah singa yang sibuk dupak kesana kemari, dengan bulu-rambut yang koyak, dan kereseng yang menakutkan? Sangat, singa diversifikasi segala nan waktu ini sedang menguasai Anda, “singa” yang optimis, pantang menyerah, serius, kepala dingin, damai, kurang lever, dan toleran, ataukah “raja rimba” nan pesimis, tertekan, mudah menyerah, sombong dan penuh iri? Saya percaya, kita sendirilah yang menentukan kejayaan untuk kedua singa-raja rimba itu. Jika kita bosor makan memberi “makan” pada singa yang berbaik tadi, maka sagu hati kebaikanlah yang akan kita dapatkan. Jika kita teradat untuk memupuk optimis dan pantang menyerah, maka “singa” keberhasilan lah yang akan kita peroleh. Cuma sebaliknya, jika setiap detik kita memendam murka, menebar prasangka dan dengki, berpose lain sabar dan mudah menyerah, maka, akan jelaslah “singa” macam apa yang jadi pemenangnya. Biarkan “singa-singa” penuh vitalitas hadir dalam jiwa Anda. Rawatlah singa-singa itu dengan keluhuran budi, dan kebersihan nurani. Susunlah bulu-bulu kedamaiannya, cermati terus rahang persahabatannya. Perkuat punggung optimisnya, dan pertajam selalu kuku-kuku kesabaran miliknya. Biarkan singa ini nan jadi pemenang. Namun, jangan biarkan “raja rimba-raja hutan” pemarah tanggulang pikiran Sira. Jangan ikatan berikan kesempatan buat kedengkian itu untuk membengkak, dan menjadi penghalang kejayaan. Jangan biarkan rasa pesimis, semangat yang gundah, tak panjang usus dan kurang diri menjadi pembesar bagi Anda. Saya percaya, imbalan yang kita terima, merupakan gambaran mulai sejak apa yang kita berikan waktu ini. Lalu, singa mana yang akan Anda beri makan hari ini? Cerita Motivasi Sumir – Batu Besar Pada zaman dahulu, ada seorang raja yang senang meninggalkan keluar istana dan mengamati rakyatnya. Satu musim, anda memutuskan untuk menaruh sebuah batu besar di persilangan jalan tinggal bersembunyi di semak. Setelah beberapa jam, unjuk dua hamba allah pendatang nan menanjak delman. Melihat batu besar nan menghalangi perkembangan, mereka menggerutu dan melembarkan jalan mengacau. Hah! Bagaimana sih baginda ini? Suka-suka batu besar sejenis ini tak lekas dibereskan,’ ucap salah satu perantau kesal. Beberapa jam setelah pedagang itu lewat, unjuk seorang peladang yang memikul sayur-sayuran. Melihat alai-belai segara menghalangi jalannya, beliau pun menaruh sayurannya di tepi urut-urutan dan mulai mendorong alai-belai itu. Perlahan-lahan cacat batu segara itu boleh digeser dan kronologi kembali normal. Penanam itu kemudian kembali ke tempat ia meletakkan sayurannya. Ia menemukan sekantung koin kencana beserta sebuah catatan berpokok raja, Kuberikan emas ini ibarat hadiah telah memindahkan batu besar itu.’ Kisah Motivasi Super – Buah pisang Nan Hilang Jantung pisang di kebun mungil kami raib diserobot penyamun. Kepada kami cuma ditinggalkan lepasan-bekasnya, selebaran pungkur bekas cacahan di mana-mana. Semakin kami pandangi aneka kotoran ini semakin kami merasa terintimidasi. Mencuri ya mencuri, tetapi ya jangan sambil meledek sebagai halnya ini. Residu itu, seperti sengaja diacak-rawak sedemikian rupa agar efek kehilangan ini bertambah terasa. Maka setiap memandangi serpihan itu, yang terniat yaitu lebihlebihan lever kami seorang. Tetapi yang disebut kami itu sebetulnya memadai diwakili maka dari itu Bapak saya. Tegal sepetak itu adalah ladang kesenangan di masa tuanya. Beliau pula yang merawat, mencintai dan memperlakukan kebun itu laksana teman di hari tuanya, lain terkecuali mauz yang hilang itu. Setiap detail pertumbuhan pisang ini, tidak abolisi dari pengamatannya. Ketika ia sudah mulai berpokok dan menongolkan jantungnya, Bapak berkabar dengan gembira. ”Pisang di kebun kita mulai cak semau hasilnya,” katanya waktu itu. Pisang ini melulu nan anda bicarakan setiap saya berkunjung kepadanya. ”Sudah mulai muncul buahnya,” alas kata Kiai. ”Kau terlazim menengoknya,” tambahnya. Saya umumnya demap mengiyakan dan buat-buatan gembira terhadap tema ini walau pikiran saya sebetulnya mengembara ke mana-mana. Ke sejumlah pegangan yang belum usai, ke rencana-rencana yang masih terbengkalai, ke target-bahan hidup yang memenuhi lemak tulang. Maka persoalan pisang itu tentu menjadi tema yang menyebalkan seandainya yang berucap tak bapak saya. Di periode-masa berikutnya, mauz ini pun yang menjadi tema terlazim dialog kami. ”Engkau telah melembung. Sejumlah minggu pula telah bisa dipotong. Tengoklah sekiranya cak semau waktu,” katanya. Lama-lama saya penasaran juga. Andeng-andeng jarak huma itu hanya sekelebatan dari rumah, maka enggak cak semau salahnya berganti buah yang menjadi isu terpanas dalam keluarga lautan kami. Woo boleh juga. Ranum, mulus, dan munjung. Buah ini merecup sempurna dan dari pisang jenis kesukaan saya pula. Kini ganti sayalah nan bersemagat bicara tentang pisang ini. ”Ini panen pertama sejak kebun ini jadi milik kita,” pengenalan saya kepada istri gelap. ”Nanti serigala anak-momongan menengoknya,” introduksi cem-ceman. ”Tengok sekarang pun!” teriak anak-anak. Mauz ini, telah menjadi keonaran di apartemen kami. Setakat nanti penentuan itu start…. Kami telah cak menjumlah hari. Bapak adalah pihak yang pasti amat gemi soal ini. Mulai terbit membangun rumah, menentukan musim pernikahan saya, setakat hari kapan menuai buah pisang, tak pertalian pembebasan dari hitung-hitungan ”hari baik” Bapak. Tetapi mungkin karena saking telitinya cak menjumlah, Kiai sampai-sampai kalah cepat dengan pencuri nan ternyata pula memiliki hari baiknya sendiri. Mauz kebanggaan kami lenyap, dan yang tinggal hanya cacahan residu di sana-sini. Saya melihat Bapak yang terpukul dan amat pengecut. Saya mengerti betul kekecewaan jenis ini. Karena ada saja pagar-sogang yang lebih baik dibiarkan kosong, padahal ia bisa dirembeti maka dari itu tumbuhan anggur, belaka batal dilakukan namun karena jika ia bertelur, kita khawatir kalah cepat dengan pencuri. Ada koteng yang memilih menebang pohon buahnya, karena lain resistan melihat sungguh pokok kayu ini bukan pernah tenteram dari godaan. Ketimbang diganggu, lebih baik kadang kala lain menanam. Pecah pada sakit lever, makin baik semuanya lain makan. Begitulah kejamnya kekecewaan ini, sehingga seseorang merasa lebih lain menanam sepadan sekali, dan puncaknya; kian baik sama-sebabat tidak makan! Saya dan Bapak saya pasti lagi tak terlepas dari kekecewaan semacam ini. Cuma kami berdua semupakat untuk saling membangkitkan, ayo tanam lagi, meskipun akhirnya cuma bikin dicuri lagi. Karena jikalau sekiranya seseorang celih membangun hanya karena berdiri busuk, berat siku mandi cuma karena takut kumuh lagi, ogah makan cuma karena karuan lapar kembali, bumi bisa berhenti berputar dan hidup akan macet. Maka pisang yang hilang ini membuat kami lebih-lebih menjadi jiwa sekali. Belum pernah terjadi dalam hidup kami, pencuri malah menyemangati kami seperti ini! Kisah Tembung bijak – Selimut Bakal Keselamatan Ketika saya hijau cuma lulus semenjak sebuah seminari, istri saya, Kathy, dan saya bermigrasi bersama dengan putra kami nan berusia 2 tahun, Nate, ke sebuah desa mungil di Alaska. Pesawat kecil berpenumpang 3 dan 4 yang kami tumpangi kerjakan penerbangan lanjutan kami dulu berpenjaga putra katai kami sehingga kamu mengambil selimut kesayangannya dan menutupi kepalanya sebatas kami mendarat di kempang pematang boncel nan terbuat dari tanah. Kemudian, selama bulan-bulan penyesuaian yang panjang, ketika kami belajar bagaimana cara kehidupan di panggung nan plonco di antara turunan-makhluk baru yang mempunyai kebudayaan yang berlainan, putra saya membawa selimut pengamannya kemanapun ia menjauhi, dan akhirnya selimut itu cepat menjadi kepala dingin dan kepangkepot. Sira tidak bisa tidur sebelum dia mendapatkan selimutnya dan menyelinap ke dalam kehanggatannya. Periode ke 2 kami berpunya di desa tersebut, saya asian kesempatan seumpama pembicara tamu di sebuah konferensi misi di Seattle. Ketika saya sedang berhias kerjakan pelawatan tersebut, putra saya mengikuti saya di sekeliling rubrik, bertanya ke mana saya akan menjauhi, dan berapa lama saya bepergian, dan mengapa saya harus berkata kepada orang-turunan tersebut, dan apakah ada nan akan lampir saya? Karena sedang mempersiapkan pidato saya di dalam pikiran saya, saya sangkil terganggu dan bimbang apakah dapat mencari pesawat kecil yang ke luar dari desa itu tepat lega waktunya. Putra saya tampaknya paling buncah mengenai prakondisi saya lakukan berpendar n domestik cuaca buruk di dalam salah satu pesawat kecil nan dulu ditakutinya. Saya meyakinkan dia bahwa saya akan baik-baik cuma, dan saya memintanya cak bagi menjaga ibunya sebatas saya pulang. Dengan sebuah pelukan di ki, saya menjauhi ke jalur pendaratan desa tersebut dan ke tempat konferensi. Detik saya tiba di hotel di Seattle, saya tidak sempat mengeluarkan isi kopor hingga malam harinya, dan saya sangat ketakutan saat saya kuak kopor saya dan menemukan selimut pengaman anak saya di dalamnya. Saya membayangkan gendak saya berusaha dengan terbengkil-bengkil lakukan menemukan selimut tersebut momen ia menyiagakan putra kami bakal tidur. Saya segera berlari ke pesawat telepon cak bagi menghubungi Kathy dan memberitahukan bahwa selimut tersebut suka-suka di dalam kopor saya, sehingga ia dapat valid putra kami yang mencacau. Kathy memufakati telepon itu dan hampir enggak n kepunyaan kesempatan lakukan menjawab momen saya berangkat menjelaskan bahwa selimut tersebut ada di kerumahtanggaan kopor saya dan saya tidak tahu bagaimana selimut itu bisa secara tidak sengaja ikut terkemas. Saya sedang di tengah-tengah usaha bikin meminta maaf detik Kathy menenangkan saya dengan berita bahwa ia sudah mengetahui di mana selimut itu berada. Kamu memberitahukan saya bahwa anda telah mengendong Nate dan membawanya ke intim lubang angin sepatutnya beliau dapat mengintai saya pergi dari apartemen. Ia mengusulkan agar mereka berdoa cak bagi “Ayah biar mendapatkan perjalanan nan lega dada.” Sebab kami sempat bahwa putra kami paling merembah dengan penerbangan menunggangi pesawat kerdil ke alun-alun pening utama, ampean saya beribadat, “Allah yang terkasih, tolonglah agar Ayah merasa kesepakatan di n domestik pesawat boncel itu.” Ketika doa tersebut radu, putra kami Nate berbicara dan meragamkan ibunya. “Jangan bingung, Bu, saya memasrahkan selimut saya kepada Ayah lakukan menjaganya agar tetap selamat.” Cerita Cemeti – Belajar Terbit Sebuah Kepompong Vitalitas memanglah penuh dengan perjuangan. Jika engkau ingin berhasil dan menjadi manusia sukses maka anda pun harus melalui sebuah proses nan terkadang menyakitkan kalau dirasakan. Janganlah menjadi seperti anak manja yang majuh ingin dibantu dan dilayani maka dari itu orang tua kita. Karena hal itu sangatlah tidak baik lakukan membentuk karakter dan jiwa kita privat menghadapi kerasnya kehidupan ini. Sreg artikel ini saya akan mencoba mengobrolkan ulang mengenai sebuah kisahan yang bukan main sangat inspiratif untuk kita renungkan. Cerita ini berbunga dari buku yang lalu menarik dan mutakadim lama saya beli, sekadar bau kencur sempat saya baca beberapa masa nan dahulu, buku tersebut berjudul,”sekacip isi setengah kosong” karya parlindungan marpaung. Berikut adalah kutipannya Sendiri anak asuh sedang dolan dan menemukan kepompong kupu-kupu di sebuah dahan yang rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan tampak ada lubang kecil disana. Anak itu tertegun mencamkan terowongan kecil tersebut karena terlihat ada seekor kupu-kupu yang sedang berjuang kerjakan keluar mengkhususkan diri melalui gaung tersebut. Suntuk tampaklah rama-rama itu nangkring mengepas, dia kelihatan sudah berusaha semampunya dan nampaknya tawar kerjakan keluar melalui lubang kecil di ujung kempompongnya. Menyibuk fenomena itu, si anak menjadi iba dan mengambil keputusan untuk kondusif si kupu-kupu keluar mulai sejak kepompongnya. Dia kembali mencoket gunting lalu berangkat menelanjangi badan kepompong dengan guntingnya agar kupu-kupu dapat keluar dan terbang dengan leluasa. Begitu kepompong terbabang, rama-rama pun keluar dengan mudahnya. Akan tetapi, ia masih n kepunyaan tubuh gembung dan boncel. Sayap-sayapnya nampak masih keriting. Anak itu kembali mulai mengamatinya lagi dengan seksama serampak berpretensi agar sayap kupu-kupu tersebut berkembang sehingga bisa mengirimkan sang kupu-kupu mungil sano menuju anak uang-anakan yang ada di taman. Harapan adv amat pamrih, apa nan ditunggu-tunggu si anak bukan kunjung tiba. Rama-rama tersebut terpaksa menghabiskan sisa hidupnya dengan geremet di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap yang masih berkerut serta lain berkembang dengan hipotetis. Rama-rama itu jadinya tidak ki berjebah pening segenerasi hidupnya. Si anak rupanya bukan mengerti bahwa kupu-kupu perlu berjuang dengan usahanya sendiri bakal melepaskan diri berpangkal kepompongnya. Lubang kecil yang perlu dilalui akan mengerasi cairan dari tubuh kupu-kupu ikut ke kerumahtanggaan sayap-sayapnya sehingga ia akan siap rusuh dan memperoleh kebebasan. Cerita Inspiratif – Berhantaman di Lubang Suatu siang, seekor musang semenjana duduk santai menikmati angin sepoi-sepoi. Tak lama kemudian, datanglah seekor rubah yang hendak memangsanya. Musang itu kembali dahulu berfirman, Jika kamu memang awet, kutantang kau berkelahi di dalam terowongan.’ Rubah yang merasa beriktikad diri tak akan kalah melawan musang pun menyetujui usulan itu. Ia berpikir, Mau di liang atau di asing selevel sahaja, aku jauh lebih kuat darinya.’ Panca menit kemudian, mongsang itu keluar bertepatan membawa paha rubah. Dedes kembali ke tempatnya berdiang tadi. Tidak lama kemudian muncul seekor jakal yang hendak memangsanya. Sang luak pun merenjeng lidah, Jika ia memang abadi, kutantang kau berkelahi di privat gorong-gorong.’ Ajak terkekeh, kamu geli dengan tingkah mongsang yang sok kuat dan menyetujui usulannya. Kepingin di lubang kepingin di hutan, aku loyal bertambah langgeng pecah musang kecil ini,’ gemam serigala. Dua puluh menit kemudian mongsang itu keluar dengan menggondol paha ajak. Senja pun tiba dan musim semakin gelap. Musang kemudian berteriak ke dalam lubangnya, Telah hampir gelap, kita lanjutkan esok lagi.’ Sesaat kemudian muncul sesosok harimau berpunca dalam gaung. Harimau itu berkata, Bagus sekali lagi idemu.’ Narasi Lecut Usia – Ubi benggala, Telur, dan Biji Kopi Puas satu hari, terserah seorang anak pemudi yang mengeluh kepada ayahnya bahwa hidupnya sengsara dan bahwa dia tidak tahu bagaimana beliau akan berbuah. Sira lelah berjuang dan berjuang selama hanya salah satu dari masalahnya nan dapat engkau selesaikan, kemudian penyakit yang lainnya segera menyusul bakal dapat dikerjakan. Ayahnya nan juga sendiri koki membawanya ke perbaraan. Engkau mengisi tiga panci dengan air dan menaruhnya di atas api nan besar. Selepas tiga panci tersebut mulai mendidih, sira menjaringkan beberapa kentang ke dalam sebuah kuali besi, beberapa telur di panci kedua, dan beberapa biji kopi di panci ketiga. Kemudian beliau duduk dan merelakan ketiga panci tersebut di atas kompor agar mendidih, sonder mengucapkan sepatah kata apapun kepada putrinya. Putrinya mengeluh dan tidak sabar menunggu, bertanya-tanya barang apa yang sudah ayahnya untuk. Setelah dua puluh menit, engkau mematikan genahar tersebut. Beliau mengambil ubi benggala berpokok panci dan menempatkannya ke n domestik mangkuk. Sira mengangkat telur dan meletakkannya di kobok. Kemudian kamu menyendok manuskrip dan meletakkannya ke dalam cangkir. Lampau engkau beralih menatap putrinya dan menanya, “Nak, segala apa yang anda tatap?” “Kentang, telur, dan tindasan,” putrinya lekas menjawabnya. “Lihatlah lebih dekat, dan sentuh ubi belanda ini”, kata sang ayah. Putrinya melakukan apa nan diminta makanya ayahnya dan mengingat-ingat di kerumahtanggaan otaknya bahwa kentang itu lembut. Kemudian si ayah memintanya kerjakan menjeput telur dan memecahkannya. Sehabis membuang kulitnya, ia mendapatkan sebuah telur mengetim. Akhirnya, sang ayah memintanya bikin mencicipi pertinggal. Wewangian kopi yang kreatif membuatnya mesem. “Ayah, apa artinya semua ini?” Tanyanya. Kemudian sang ayah menjelaskan bahwa kentang, telur dan skor kopi masing-masing telah menghadapi kesulitan yang sama, yakni air mendidih. Namun, saban menunjukkan reaksi nan berlainan. Kentang itu kuat dan keras. Cuma saat dimasukkan ke dalam air mendidih, ketang tersebut menjadi lunak dan lemau. Telur yang rapuh, dengan kulit luar tipis melindungi babak dalam telur yang cair hingga dimasukkan ke dalam air mendidih. Sampai jadinya adegan n domestik telur menjadi gigih. Namun, kredit kopi tanah yang paling unik. Setelah biji sahifah terkena air mendidih, angka manuskrip mengubah air dan menciptakan sesuatu nan plonco. “Ia tercantum yang mana, nak?” cak bertanya sang ayah kepada putrinya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana caramu dalam menghadapinya? Apakah kamu adalah sebuah kentang, telur, atau ponten akta?” Pesan Akhlak semenjak cerita ini adalah Dalam hidup ini, Banyak sesuatu yang terjadi di selingkung kita. Banyak hal-hal yang terjadi sreg kita. Sekadar amung hal yang benar-bermartabat terdepan adalah apa yang terjadi di internal diri kita. *** Terimakasih sudah mendaras cerita ki dorongan yang bisa dibagikan mungkin ini. Semoga cerita ini boleh menjadi wacana menarik nan mengisi sadel tahun sempat engkau sekalius menjadi sumber inspirasi yang bijak dan bermanfaat.
CeritaPendek dan. fia Faktor Penempatan SDM. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Ibnuhasanhasibuan. Adad Danuarta Disiplin Kerja Menurut Para Ahi. Anniesa Hasibuan Official anniesahasibuanofficial. Definisi dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Lingkungan Kerja â€" Psikologi Industri dan Organisasi. Detail BukuCeritapendek motivasi kerja team merupakan sebuah alat untuk Anda gunakan dalam menciptakan kekompakan sebagaimana yang diharapkan. 5 Cerita Pendek yang Dapat Memotivasi dan Menginspirasi Anda. Bisa menggunakan uang kerja kerasnya dan tabungan hasilnya banting tulang selama nyaris 20-an tahun untuk mendapatkan kehidupan bahagia yang layak
Seseorangindividu boleh belajar pelbagai kemahiran yang tidak dapat dipelajari di sekolah mahupun di rumah. Antaranya ialah kemahiran berkomunikasi dengan masyarakat sekelilng, pengurusan media dan mempelajari ertinya kerjasama. Kesannya, kerja-kerja sukarela sebegini dapat melatih dan memupuk sifat kepimpinan di dalam seseorang individu.
Didalamkandungan cerita pendek setidaknya terdapat 6 (enam) struktur, diantara lain yaitu: ♦ Abstrak: Bagian awal yang menjelaskan tentang gambaran tentang cerpen itu sendiri. ♦ Orientasi: Bagian yang menerangkan tentang suasana cerita, waktu dan tempat. ♦ Komplikasi: Bagian yang menjelaskan bagaimana urutan kejadian cerita itu sendiri
DownloadCitation | Apersepsi Pembelajaran Melalui Cerita-Cerita Lucu untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran dan Profesionalisme Guru dengan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Di SMAN 21 Garuty9J1poO.